Jumat, 18 November 2011

perbankan Indonesia


 
 Sejarah perbankan Indonesia
Digambarkan secara nyata sejarah perbankan di Indonesia dimulai dari zaman penjajahan Hindia Belanda, Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain : De Javasce NV, De Post Poar Bank, dll
Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain: NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank, Bank Nasional Indonesia, Bank Abuan Saudagar, NV Bank Boemi, The Chartered Bank of India, Australia and China, Hongkong & Shanghai Banking Corporation, The Yokohama Species Bank, The Matsui Bank, The Bank of China, Batavia Bank.
Di ara kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain:
  1. NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank (saat ini Bank OCBCNISP), didirikan 4 April 1941 dengan kantor pusat di Bandung
  2. Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal dengan BNI '46.
  3. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko.
  4. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.
  5. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
  6. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
  7. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta.
  8. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
  9. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank Pasifik.
  10. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.    sumber ( digital wikipedia perbankan)
Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syariah, dan juga Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).


Fungsi dan tujuan Perbankan Indonesia
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi itu sendiri dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan  asas yang digunakan dalam perbankan, maka tujuan perbankan Indonesia adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil - hasilnya, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
1.      Fungsi Utama
a. Pengumpulan dana
b. Pembiayaan
c. Peningkatan faedah dari dana masyarakat
d. Penanggung resiko
2.      Fungsi Tambahan
a. Memberikan fasilitas pengiriman uang
b. Penggunaan cek
c. Memberikan garansi bank
Selain itu bank dalam melakukan kegiatannya juga  mempunyai beberapa tujuan antara lain:
1.      Tujuan Jangka Panjang,misal Tujuan Jangka Panjang suatu bank adalah mencari laba
2.      Tujuan jangka pendek,meliputi
a. Mememnuhi cadangan minimum
b. Pelayanan yang baik kepada langganan
c. Strategi dalam melakukan investasi
ff
Arsitektur Perbankan Indonesia (API)

Munculnya ide pembentukan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) oleh Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 tujuannya untuk memperkuat fundamental industri perbankan di Indonesia dan factor lain karena melihat krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia mulai dari tahun 1980  sampai 1997. API dikenal sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan.  Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.
Dari keinginan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dalam mengimplementasikan API selama dua tahun terakhir, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menyempurnakan program-program kegiatan yang tercantum dalam API.  Penyempurnaan program-program kegiatan API tersebut tidak terlepas pula dari perkembangan-perkembangan yang terjadi pada perekonomian nasional maupun internasional.  Penyempurnaan terhadap program-program API tersebut antara lain mencakup strategi-strategi yang lebih spesifik mengenai pengembangan perbankan syariah, BPR, dan UMKM ke depan sehingga API diharapkan memiliki program kegiatan yang lebih lengkap dan komprehensif yang mencakup sistem perbankan secara menyeluruh terkait Bank umum dan BPR, baik konvensional maupun syariah, serta  pengembangan UMKM.
Dalam kelancaran pertumbuhan perbankan terdapat pula beberapa tantangan yang sangat perlu diperhatikan yaitu :
·         -Pertumbuhan kredit perbankan yang masih rendah
·         -Struktur perbankan yang belum stabil
·         - Pemenuhan kebutuhan pelayanan perbankan yang masih kurang
·         -  Pengawasan bank yang perlu ditingkatkan
·        -Perlindungan nasabah yang perlu ditingkatan










Selasa, 15 November 2011

aplikasi contoh soal sederhana manajemen persediaan


ibaratkan contoh soal yang mudah

sebuah perusahaan merencanakan untuk memperbesar volume produksinya,penghematan yang diperoleh Rp 700.000/thn.inventory turn over 6 kali,dengan adanya peningkatan produksi yang direncanakan tersebut inventory turn over turun menjadi 4 kali.Harga pokok penjualan dari barang yang dijual Rp 24.000.000 dan ROI yang diisyaratkan 20%

Penyelesaiannya yaitu :
Pertama,keadaan sekarang :
Rata-rata persediaan = Rp 24.000.000/6
= Rp 4.000.000
Kedua,memasukkan rencana:
Rencana = Rp 24.000.000/4
= Rp 6.000.000
Kemudian terakhir,
melihat investasi marginal dalam persedian :
Rp 6000.000 – Rp 4000.000 = Rp 2000.000
ROI :
20% x Rp 2000.000 = RP 400.000
KESIMPULANNYA,
Dengan membandingkan biaya yang dikeluarkan Rp 400.000 dengan penghematan yang diperoleh Rp 700.000 maka rencana tersebut dapat dilaksanakan. manajemen persediaan

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India